Rabu, 25 Agustus 2010

NuzulQuran dan Kecintaan Terhadap Al-Quran

Peristiwa agung dalam sejarah umat Islam ialah turunnya kitab suci Al-Quran atau disebut Nuzulul Quran. sebagaimana firman Allah Swt; “Ramadan yang padanya diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi sekelian manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan menjelaskan perbedaan antara yang benar dan yang salah.” (QS. Al-Baqarah [2]185)



Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang bila diterjemahkan menjadi :
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Saat wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad Saw. sedang berada di Gua Hira (Mekkah, Arab Saudi), tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut, turun pada hari senin malam 17 ramadhan. Berarti kita sekarang memperingati awal turunnya Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW. Sebagian muslim, memperingati waktu terjadinya peristiwa tersebut secara khusus. Proses penurunan Al-Quran secara beransur-ansur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari (23 tahun).13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Selain disebut Al-Quran, ia juga disebut Al-Kitab, Al-Furqan, An-Nur, Al-Zikr dan lain-lain. Al-Quran merupakan mukjizat paling besar, tertinggi dan teristimewa yang hanya dikaruniakan kepada Nabi saw. Kita hendaklah beriman dan mempercayai isi kandungan Al-Quran. Beriman dengan Al-Quran merupakan salah satu dalam Rukun Iman.
Kehebatan dan Hak Al-Quran
Allah berfirman: “Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnya jika sekalian manusia dan jin berhimpun dengan tujuan hendak membuat dan mendatangkan seb anding dengan Al-Quran ini, mereka tidak akan dapat membuat dan mendatangkan sebanding dengannya walaupun mereka bantu-membantu sesama sendiri.” (Surah al-Israa’, ayat 88).
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan mengajarkan kepadanya penjelasan, dan menurunkan kepadanya Al-Quran, dan menjadikan Al-Quran sebagai sumber nasihat, obat, petunjuk, penguat, pembela, dan nur dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Orang yang membaca, menghafaz dan melihat sambil memikirkan keajaiban yang ada pada susunannya diberikan pahala.
Sesungguhnya Al-Quran mempunyai tiga hak yang wajib ke atas umat Islam (muslim) untuk menunaikannya, antara lain:
  1. Hak untuk membaca dan bertilawah kepadanya.
  2. Hak untuk bertakbir atau memahami makna dan menjiwai kehidupan.
  3. Hak untuk beramal (mengamalkan) dengan seluruh isi kandungannya.

Rasulullah Saw bersabda; “Al-Quran adalah pemberi syafaat yang syafaatnya diterima, dan sebagai penuntut yang tuntutannya dibenarkan. Barangsiapa menjadikan Al-Quran di depannya, maka ia akan menuntunnya ke surga dan barangsiapa menjadikan Al-Quran di belakangnya, maka ia akan mencampakkannya ke dalam neraka” (Ibnu Hibban, Hakim dari Jabir r.a).

Kecintaan Terhadap Al-Quran
Mentaati kekasih akan menjadi adatnya. Ketidaktaatan pada kekasih akan terasa berat sebagaimana sangat sulit baginya mentaati seseorang yang tidak mencintainya. Cara untuk menumbuhkan cinta adalah dengan membayangkan keindahan dan kecantikannya, baik keindahan jasmani atau ruhaninya. Jika melihat wajah saja seseorang akan jatuh cinta pada saat itu juga, maka suara merdupun terkadang dapat menyebabkan jatuh cinta bagaikan kekuatan magnet.
Cinta tidak selalu datang dari kecantikan wajah, kadangkala timbul dari ucapan yang berharga. Kadangkala jika terdengar suara merdu dari suatu arah, dan itu kata-kata mutiara yang berharga, maka hal itu dapat menyebabkan kita menoleh kepadanya. Agar timbul rasa cinta kepada seseorang, hendaklah selalu memikirkan segala kebaikan orang itu, sehingga hatinya tidak memberi tempat kepada yang lain, sebagaimana cinta alami yang datang tanpa diusahakan.

Mencintai Al-Quran berarti kita juga akan mencintai Allah Azza Wajalla. Cinta kepada yang “satu” ini, akan menimbulkan cinta kepada yang lainnya. Manusia diciptakan di dunia ini semata-mata agar dapat mengenal Allah Swt. Dan makhluk-makhluk lainnya diciptakan untuk melayani manusia.
Oleh sebab itu, hendaklah manusia mempelajari ketaatan dan menunaikan tugas-tugasnya. Sebagai peringatan, kadangkala ada sedikit perubahan yang terjadi. Kadangkala hujan tidak turun seperti biasanya. Angin tidak berhembus seperti biasanya. Demikian pula yang terjadi pada gerhana matahari dan bulan, ada sedikit perubahan, sebagai peringatan bagi orang-orang yang lalai. Sungguh mengherankan, setelah semua itu tidak membuat manusia bertambah taat kepada Allah Swt. Cintalah yang paling menunjang terwujudnya ketaatan dan kepatuhan. Sesungguhnya orang yang mencintai akan mentaati yang dicintainya.
Seseorang yang ingin menjalin cinta, hendaklah ia mencari keindahan dan daya tarik bagi hatinya. Jangan lewatkan apapun mengenainya. Ketahuilah segalanya, jangan biarkan dan berpuas hati dengan apa yang sudah diketahui, bahkan selalulah ingin bertambah mengetahuinya. Seorang kekasih tidak akan puas hanya dengan melihat sebagian anggota badan kekasihnya, ia akan berusaha mengetahui anggota yang lainnya. Maka apa yang mungkin diketahui, ketahuilah.
Allah adalah Pemilik kecantikan dan keindahan yang hakiki. Tidak ada kecantikan dan keindahan di dunia ini, kecuali milik-Nya. Dialah Kekasih yang Cinta-Nya tidak akan pudar. Kecantikan-Nya tidak terbatas. Tanda Kecantikan-Nya yang pertama adalah Kalam-Nya (Al-Quran). Perlukah kecantikan lainnya jika hal itu sudah kita dapati pada Kekasih kita? Siapakah yang benar-benar mencintai? Al-Quran tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu apapun.
Selain itu, jika kita tinggalkan dulu pertimbangan mengenai hubungan siapakah yang mewujudkan Al-Quran dan siapa yang memiliki sifat itu, maka dengan melihat hubungan Nabi Muhammad Saw dan Al-Quran, itu sudah cukup bagi setiap muslim untuk mencintai Al-Quran. Apakah kekurangannya? Atau jika pertimbangan itu kita tinggalkan, setidaknya kita hanya memikirkan Al-Quran, maka siapakah lagi yang memiliki keindahan seperti itu pada benda lainnya di dunia ini?. Dan adakah keindahan yang tidak ada dalam Al-Quran.
Apabila kita memperhatikan hadits-hadits sebelumnya (setidaknya ada 40 hadits yang membahas keutamaan dan kelebihan Al-Quran). Kita tidak dapat menyangkal bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang tidak diperhatikan. Dan tidak ada bentuk kecintaan dan kebanggaan, yang keindahan dan keutamaannya sempurna, atau sesempurna seperti Al-Quran, sehingga Al-Quran patut di cintai. Segala keindahan dunia tidak akan dapat mengimbangi keutamaan dan kesempurnaan Al-Quran.
Al-Quran, ia benarlah memiliki keutamaan, kesempurnaan, dan sebagainya, diatas segalanya. Tetapi jika kita belum memahami karena suatu sebab, maka bukanlah pekerjaan seorang yang berakal jika karena alasan tersebut lalu ia tidak mempedulikan dan menghiraukan Al-Quran. Justru seharusnya ia bersedih dengan kekurangan serta kelemahannya tersebut., sehingga akan mendorong dirinya agar lebih memperhatikan Al-Quran. Pada dasarnya, Al-Quran adalah nikmat yang sangat agung. Siapa yang melalaikannya, sudah sepatutnya ia mendapat siksa, begitupun sebaliknya.
Dari Abdullah bin Amr r.huma, Rasulullah Muhammad Saw bersabda; ”Puasa dan Al-Quran akan memberi syafaat kepada hamba yang mengerjakannya. Puasa akan berkata,’Wahai Raabku, aku telah menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafaatku untuknya. ’Al-Quran berkata, ‘ Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya tidur pada malam hari, terimalah syafaatku untuknya. Maka kedua syafaat tersebut diterima.” (Ahmad, Thabrani, Ibnu Abi Dunya).
Memperingati Nuzul Al-Quran berarti mengintrospeksi diri, apakah perbuatan kita sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam Al-Quran. Marilah tingkatkan iman dan sikap serta cinta kita terhadap Al-Quran semoga juga kita menjadi orang yang diridhoi oleh Allah Azza Wajalla. Wallahu’alam bisshawab.
Cintai dan Amalkan Al-Quran dan Selamat Berpuasa…..

Tidak ada komentar: