Minggu, 08 Agustus 2010

KHUSYU


 MELURUSKAN WAJAHKU
 
Wahai Kekasih
Kenapa wajah ini
bisa menoleh ke kanan kiri
sehingga ada kebebasan bagiku
untuk tidak menatap Wajah-Mu
lurus-lurus di hadapanku
………………
Wahai keindahan Sejati
Kenapa kedua biji mata ini
bisa berputar-putar liar melihat sekitar
sehingga keindahan semu menjebakku
untuk tak selalumemandangi-Mu
………………
Wahai Sang Maha Merdu
Kenapa pula telingan ini terbuka
untuk segala suara dari berbagai arah
Padahal suara-Mu adalah Keindahan
yang membuat jiwaku
selalu rindu
………………
Wahai Penebar Aroma
Aroma-Mu berpusaran di seluruh penjuru
Tapi kenapa penciumanku
tak selalu menangkap aroma-Mu
dan selalu saja mencari aroma-aroma baru
yang menipu
………………
Wahai Segala Rasa
Engkau terus berkecamuk dalam jiwa
tapi kenapa sering kali aku tak mengenali-Mu
Sedih, Gembira, Duka dan Bahagia
adalah engkau sendiri
yang sedang menampakkan Diri
Tapi perasaanku
tetap saja terpaku pada diriku
Bukan diri-Mu
………………
Wahai
Sang Maha Pintar
dan Maha Bijaksana
Segala ilmu bertebaran di alam semesta
Terhampar di Langit dan di Bumi
Meresap dalam segala gerak tiada henti
Menyatu dalam perjalanan waktu
yang terus melaju
Melekat dalam stuktur-struktur alam
yang sangat memukauku
Berkelindan di untaian peristiwa
yang terus berkejaran
Membelit di segala kerumitan
Memancar dalam cahaya di atas cahaya
yang terus menerangi alam semesta
Memagut ketat dalam balutan kegelapan
Yang membingkai segala
………………
Segala itu adalah Diri-Mu
Segala yang membingkai segala
Itu juga Diri-Mu
Segala yang memagut segala bingka
Itu juga Diri-Mu
Gerakan segala benda adalah Diri-Mu
Perjalanan waktu adalah Diri-Mu
Geliat energy juga Diri-Mu
Diamnya materi pun Diri-Mu
Dan ruang yang mewadahi segala
Itu pun tak lain adalah Diri-Mu
………………
Semua itu adalah Diri-Mu
Sebagaimana yang selain semua ini
juga adalah Diri-Mu
Segala yang ada ini adalah Diri-Mu
Sebagaimana selain yang ada
juga adalah Diri-Mu
Realitas semesta ini adalah Diri-Mu
Sebagaimana yang non realitas
juga adalah Diri-Mu
Kemutlakan adalah Diri-Mu
sebagaimana ketidakmutlakan
juga adalah Diri-Mu
Segala yang bisa disebut dan tidak bisa disebut
semata-mata adalah Diri-Mu
………………
Wahai Dzat
yang Tak Lagi Bisa Kusebut
kemana lagikah
aku mesti menghadapkan wajahku
karena ternyata kemana pun
aku mengahadap
selalu berhadapan dengan-Mu
……………….
Tak ada lagi peluang bagiku
Untuk tidak selalu
bersama-Mu
dalam segala kualitas
kekhusyu’anku
………………
Alexandria, Mesir, 25 Maret 2010
Buku-buku Serial Diskusi Tasawuf Modern :
Khusyu’ Berbisik-bisik Dengan Allah (20)

Tidak ada komentar: